-->
  • Perum Puri Agung 2A Batam
  • Ahad 2 Desember 2018
  • Puri Agung 2A Batam
  • TPQ Baiturrohim, Ahad 13 Januari 2019
  • Bersama,Berkarya dan Berdoa
  • Progress Pembangunan TPQ Juni 2019

PELUKIS JALANAN & SEBUAH PONDOK


Ada seorang pemuda pelukis jalanan, setiap hari hidup dengan dunia jalanan hingga suatu saat ada seorang tua bijak mengajaknya bekerja dengannya untuk menjaga dan membersihkan pondok di sebuah desa ,tempat warga desa berkumpul. 

Pemuda ini diajarkan semua tentang kebaikan dan agama agar kehidupan jalanan yang pernah dijalanin-nya bisa ditinggalkan. Pemuda jalanan ini memang akhirnya bisa meninggalkan bahkan melupakan kehidupan jalanan yang pernah dia jalanin. Bahkan pemuda ini sudah meninggalkan kepandaian-nya untuk melukis, setiap hari pemuda ini membantu membersihkan pondok tempat berkumpul warga desa tersebut dan warga desa tidak mengetahui bahwa pemuda ini dulunya pelukis jalanan. 

Hingga suatu hari, terbersit keinginan pemuda ini untuk melukis pondok tersebut dan dilukis-lah pondok tersebut dengan detail dan mirip dengan asli-nya. Kemudian lukisan itu dipasang di dinding luar pondok tersebut dan berharap penilaian dari warga desa. Dibawah lukisan tersebut dia menulis : “Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda merah dengan menggunakan tinta merah yang tersedia”


Sore harinya ia temukan lukisan-nya penuh dengan coretan merah, begitu banyak coretan tersebut hingga lukisan aslinya tidak terlihat dan tidak dikenali lagi. Pemuda itu begitu putus asa melihat coretan di lukisan-nya karena merasa gagal memberikan karya terbaik pada penduduk desa tersebut.

Kemudian pemuda ini datang ke orang tua bijak yang mengajak-nya dan menceritakan tentang lukisannya. Orangtua bijak tersebut menasehati kepada pemuda tersebut “ besok engkau letakkan kembali lukisan terbaikmu tentang pondok tersebut di tempat yang sama.” Dan tulislah dibawahnya “Barangsiapa menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon gunakan kuas yang telah tersedia untuk memperbaiki.” Dan pemuda tersebut melaksanakan nasehat orang tua tersebut.

Dan dari jauh dia memperhatikan lukisan tersebut, tidak seorangpun berani mendekat ke lukisan tersebut. Bahkan hampir satu bulan tidak ada seorang warga desa yang mencoba memperbaiki lukisan tersebut.

Pemuda tersebut kembali menemui orang tua tersebut dan mencerita-kan tentang lukisannya . Orang tua tersebut menjelaskan: “ Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan / aib itu jumlahnya banyak sekali. Namun orang yang mampu memperbaiki dan berbuat sesuatu untuk menutupi-nya amatlah jarang/langka. Begitulah kondisi kita dewasa ini, teramat banyak yang mahir mengkritisi dan mencela tetapi tak satu pun yang datang dengan solusi."

Pemuda tersebut mengangguk dan kembali ke pondok untuk membersihkan pondok sembari menatap lukisannya penuh dengan semangat dan harapan semoga pondok ini menjadi lebih indah dari lukisannya.

7 Responses to "PELUKIS JALANAN & SEBUAH PONDOK"

Entri Populer

Berita Terbaru

PRESTASI BAITURROHIM DI MTQH 2024 Ke-32 Kec.SEI BEDUK

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel