PELUKIS JALANAN & SEBUAH PONDOK
Wednesday, October 31, 2018
7 Comments
Ada seorang pemuda pelukis jalanan, setiap hari
hidup dengan dunia jalanan hingga suatu saat ada seorang tua bijak mengajaknya
bekerja dengannya untuk menjaga dan membersihkan pondok di sebuah desa ,tempat
warga desa berkumpul.
Pemuda ini diajarkan semua tentang kebaikan dan agama
agar kehidupan jalanan yang pernah dijalanin-nya bisa ditinggalkan. Pemuda
jalanan ini memang akhirnya bisa meninggalkan bahkan melupakan kehidupan
jalanan yang pernah dia jalanin. Bahkan pemuda ini sudah meninggalkan
kepandaian-nya untuk melukis, setiap hari pemuda ini membantu membersihkan
pondok tempat berkumpul warga desa tersebut dan warga desa tidak mengetahui
bahwa pemuda ini dulunya pelukis jalanan.
Hingga suatu hari, terbersit keinginan pemuda ini untuk melukis pondok tersebut dan dilukis-lah pondok tersebut dengan detail dan mirip dengan asli-nya. Kemudian lukisan itu dipasang di dinding luar pondok tersebut dan berharap penilaian dari warga desa. Dibawah lukisan tersebut dia menulis : “Barangsiapa yang menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon diberi tanda merah dengan menggunakan tinta merah yang tersedia”
Sore harinya ia temukan lukisan-nya penuh dengan
coretan merah, begitu banyak coretan tersebut hingga lukisan aslinya tidak
terlihat dan tidak dikenali lagi. Pemuda itu begitu putus asa melihat coretan
di lukisan-nya karena merasa gagal memberikan karya terbaik pada penduduk desa
tersebut.
Kemudian pemuda ini datang ke orang tua bijak
yang mengajak-nya dan menceritakan tentang lukisannya. Orangtua bijak tersebut
menasehati kepada pemuda tersebut “ besok engkau letakkan kembali lukisan
terbaikmu tentang pondok tersebut di tempat yang sama.” Dan tulislah dibawahnya
“Barangsiapa menemukan kesalahan pada lukisan ini, mohon gunakan kuas yang
telah tersedia untuk memperbaiki.” Dan pemuda tersebut melaksanakan nasehat
orang tua tersebut.
Dan dari jauh dia memperhatikan lukisan tersebut,
tidak seorangpun berani mendekat ke lukisan tersebut. Bahkan hampir satu bulan
tidak ada seorang warga desa yang mencoba memperbaiki lukisan tersebut.
Pemuda tersebut kembali menemui orang tua
tersebut dan mencerita-kan tentang lukisannya . Orang tua tersebut menjelaskan:
“ Orang yang mampu mencari dan menemukan kesalahan / aib itu jumlahnya banyak
sekali. Namun orang yang mampu memperbaiki dan berbuat sesuatu untuk
menutupi-nya amatlah jarang/langka. Begitulah kondisi kita dewasa ini, teramat
banyak yang mahir mengkritisi dan mencela tetapi tak satu pun yang datang dengan
solusi."
Pemuda tersebut mengangguk dan kembali ke pondok
untuk membersihkan pondok sembari menatap lukisannya penuh dengan semangat dan
harapan semoga pondok ini menjadi lebih indah dari lukisannya.
Kisah Yang Sangat Menginspirasi...
ReplyDeleteSemoga memberi semangat pagi
DeleteKeren ini.. emang bener ga ngasi solusi kbanyakan menjatuhkan. Nice artikel
ReplyDeleteTerimakasih Prends
DeleteNgambil inspirasi dari mana gan ? Keren.
ReplyDeletewww.masdroidpc.com
Hahaha..dari kenyataan hidup sehari-hari gan
DeleteBerkarya terus walau sibuk...
ReplyDelete