Berdirinya Masjid Baiturrohim seiring dengan masuknya warga muslim di Perumahan Puri Agung 2A Mangsang Sei Beduk Kota Batam Kepulauan Riau. Berawal dari sebuah gudang semen tahun 2008 dirubahnya gudang menjadi mushola dan menjadi tempat satu-satunya untuk warga muslim menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Kini di tahun 2025 telah menjadi salah satu Masjid Besar di Sei Beduk terutama di Mangsang.
Perjalanan dari Mushola hingga menjadi Masjid yang besar tak bisa dilepas dari kepemimpinan di Masjid Baiturrohim yang tergabung dalam kepengurusan DKM Masjid Baiturrohim. Berikut sedikit sejarah napak tilas perjalanan periode Ketua DKM Masjid Baiturrohim dari masa ke masa agar kita lebih mengenal Baiturrohim dari sisi organisasi dan kepemimpinan yang mewarnai perjalanan Baiturrohim.
Berikut Ketua DKM Masjid Baiturrohim dari Masa ke Masa :
1. Bp. Amirrudin
Periode awal sebagai perintis Masjid Baiturrohim diawali oleh Bp. Amirrudin sebagai Ketua DKM Masjid Baiturrohim pada tahun 2008. Beliau berasal dari Jakarta dan menjadi salah satu pelopor lahirnya Baiturrohim dan menurut informasi nama Baiturrohim berasal dari beliau. Berdasarkan informasi yang ada Bapak Amirrudin yang meminta kepada pengembang Perumahan Puri Agung 2A bersama dengan beberapa warga untuk menggunakan fasum yang terdapat gudang sebagai musholla. Alhamdulillah, pengembang memberikan izin untuk digunakan sebagai musholla walaupun awalnya bersitegang dengan warga non muslim yang juga berkeinginan untuk memanfaatkan fasum tersebut.
Kemampuan beliau dan perjuangan beliau akhirnya di berikan amanah untuk menjadi Ketua DKM Masjid Baiturrohim dan melakukan pembangunan infrastruktur dari sebuah mushola papan ke bangunan permanen. Peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Baiturrohim saat kepemimpinan beliau dimana peletakkan batu pertama dilakukan oleh Bp. Ria Saptarika yang pada saat itu menjabat sebagai wakil walikota Batam.
Pada era Bapak Amirrudin lahir organ-organ organisasi di dalam tubuh Baiturrohim, dari Majelis Taklim Ibu-Ibu Baiturrohim dan Taman Pendidikan Al-quran Baiturrohim. Kemampuan beliau dalam komunikasi mampu menggerakkan masyarakat Puri Agung 2A untuk saling bahu membahu untuk melakukan dinamisasi di Baiturrohim .
Qadarrullah, dalam perjalanan kepemimpinan beliau menerima cobaan, beliau harus lebih fokus dan menyelesaikan problem dalam keluarga beliau dan beliau harus hijrah dan tidak bisa melanjutkan kepemimpinan di Baiturrohim. Tongkat Estafet kepemimpinan sempat kosong karena Bapak Amirrudin harus hijrah secara mendadak. Kekompakan pengurus saat itu, tidak terlalu menggangu aktifitas di Baiturrohim.
Info terakhir kini beliau ada tempat kelahiran beliau dan bekerja di salah satu pengembang properti.
2. Bp. Asrofi Hanafi.
Bp. Asrofi Hanafi juga menjadi bagian dari team perintis dan pelopor Masjid Baiturrohim. Bapak kelahiran Purworejo Jawa Tengah dan berprofesi sebagai guru ini menjadi sekretaris di masa periode Bp. Amirrudin hingga sekitar tahun 2012-2013, karena Bp. Amirrudin berhalangan dan harus hjrah tampuk amanah DKM Masjid Baiturrohim diserahkan secara aklamasi ke Bp. Asrofi Hanafi karena mengingat harus diperlukan keberlanjutan dari kondisi Baiturrohim saat itu baik fisik maupun non-fisik.
Pada periode ini program utamanya melanjutkan pembangunan infrastruktur yang memang masih berjalan disamping program kerja ke-agamaan dan perayaan hari besar Islam.
Pada periode ini juga mulai melakukan optimalisasi kolaborasi untuk meng-optimalkan Majelis Taklim, TPQ Baiturrohim dan Yasin Tahlil Keliling. Organ-organ Baiturrohim ini memang masih baru dan perlu dioptimalkan seiring jumlah warga perumahan Puri Agung 2A bertambah dan semua rumah sudah dihuni.
Di periode Bp. Asrofi Hanafi pembangunan Masjid Baiturrohim berjalan signifikan, bentuk masjid permanen semakin kelihatan apalagi setelah kubah masjid Baiturrohim dipasang kubah. Majelis Taklim Ibu-Ibu juga rutin aktifitas pengajian setiap minggu dan selalu berperan serta setiap kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh DKM Masjid Baiturrohim. TPQ Baiturrohim pun sudah banyak santri-santriwatinya karena memang pada saat itu rata-rata warga Puri Agung 2A anaknya sudah menginjak masa belajar.
Latar belakang dan keramahan Bp. Asrofi Hanafi memposisikan beliau bisa diterima semua kalangan bahkan beliau juga menjadi salah satu pengurus penting dan aktif di PMB Kec. Sei Beduk.
Tahun 2018 beliau selesai memegang amanah sebagai Ketua DKM Masjid Baiturrohim, disaat peralihan estafet Ketua DKM Masjid Baiturrohim dari Bp. Asrofi ke formatur terpilih sedikit ada ketegangan saat akan melakukan serah terima dan sempat terjadi kekosongan kepemimpinan di DKM Masjid Baiturrohim tetapi ketegangan ini dapat direda-kan dan serah terima dari pengurus lama ke pengurus baru dapat dilakukan dan dapat diterima semua pihak.
Setelah selesai menjalankan amanah sebagai Ketua DKM Masjid Baiturrohim , beliau fokus ke keluarga dan pekerjaan beliau sebagai guru dimana saat itu beliau juga sedang menyelesaikan administrasi untuk pindah tugas mengajar di Pulau Jawa yang dekat dengan kampung halaman beliau.Tahun 2020 beliau mendapatkan tugas mengajar di sebuah STM Negeri di kampung halaman beliau di Purworejo-Jawa Tengah, sebagaimana keinginan bahkan mimpi beliau untuk mengabdi dan mengamalkan ilmu-nya di kampung halaman.
3. Bp. Aris Setyanto
Bp. Aris Setyanto melanjutkan amanah sebagai Ketua DKM Masjid Baiturrohim setelah Bp. Asrofi Hanafi pada tahun 2018. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua RT di Perumahan Puri Agung 2A dan berasal dari Purwokerto-Jawa Tengah. Pada saat peralihan dari Bp. Asrofi Hanafi ke Bp. Aris Setyanto terjadi sedikit tegang tetapi dapat diselesaikan.
Pada Periode beliau menekan-kan pada percepatan pembenahan infrastruktur Masjid Baiturrohim, beberapa konsep awal dari blue print pembangunan Masjid Baiturrohim dilakukan perubahan dan salah satu perubahan itu adalah konsep awal masjid Baiturrohim satu lantai menjadi dua lantai. Kegiatan - kegiatan ceremonial ke-agamaan pada era DKM Bp. Aris Setyanto selalu diperingati dan meriah.
Perjalanan kepengurusan era Bapak Aris penuh ketegangan, menurut informasi ketegangan personal yang terbawa ke perjalanan kepengurusan.Tetapi selalu ada hikmah dalam setiap masalah atau persoalan yang terjadi, ketegangan itu menjadi pemicu percepatan pembangunan infrastruktur di lingkungan Baiturrohim sekaligus tanpa disadari menciptakan kontrol sosial yang terbentuk.
Pada era ini perubahan pembangunan Masjid Baiturrohim yang dilaksanakan oleh DKM Masjid Baiturrohim berpacu oleh pembangunan TPQ Baiturrohim yang dilaksanakan oleh Yayasan Baiturrohim.
Saat akan berakhir masa kepengurusan, Bp Aris S sebagai ketua DKM memprakarsai pembentukan dewan syuro untuk memilih calon ketua DKM yang baru. Dewan syuro ini terdiri dari Bp. Turaekan, Bp. Fauzi, Bp.Sudarwanto, Bp. Musafa dan Bp Iswan sebagai perwakilan dari DKM, dewan syuro bekerja dan mencari dari satu pintu rumah ke satu pintu rumah yang lain yang dianggap mampu untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan masjid Baiturrohim. Tetapi usaha dewan syuro ini nihil dan akhirnya tertuju pada pilihan terakhir untuk mengunjungi satu rumah walaupun penghuni rumah ini tidak aktif di aktifitas Baiturrohim tetapi dianggap mampu dan bersifat netral. Melalui pendekatan terus-menerus akhirnya penghuni rumah tersebut bersedia.
Bulan April 2021 dilakukan proses pemilihan ketua DKM, proses pemilihan ini proses pemilihan yang paling dramatis karena dipenuhi tangis dan diluar ekspetasi dari jamaah yang hadir dengan terpilihnya Bapak Budi Santoso sebagai pengganti Bapak Aris sebagai ketua DKM Masjid Baiturrohim.
4. Bp. Budi Santoso
Bp. Budi Santoso melanjutkan amanah kepemimpinan yang ke-4 di DKM Masjid Baiturrohim melanjutkan kepemimpinan Bp. Aris S. Pemilihan nama Bp. Budi Santoso ini atas kerja dan kesepakatan dari Dewan Syuro bentukan dari panitia pemilihan ketua DKM yang kemudian dibawa ke forum jamaah untuk disepakati.
Awal perjalanan kepengurusan Bp. Budi Santoso memang terasa berat karena ditengah konflik di tubuh Baiturrohim. Pembentukan kepengurusan -pun butuh waktu sekitar lebih dari 3 bulan tetapi akhirnya terbentuk kepengurusan untuk menjalankan program-program di Baiturrohim.
Di era Bp. Budi Santoso lebih menekankan program pada pembinaan terutama remaja di lingkungan Masjid Baiturrohim (beliau menyebut-nya sebagai software). Pada era ini terbentuk Fardhu Kifayah remaja dibawah binaan beliau langsung dan terbentuknya team hadroh remaja.Alhamdulillah team Fardhu kifayah dan team hadroh remaja ini mampu exist dan memiliki jam terbang yang baik.
Di era pertengahan kepengurusan Bp. Budi Santoso konflik dilingkungan Baiturrohim mulai reda dan tidak terjadi gesekan yang berarti di personal aktifis Baiturrohim, semua sudah mulai membaur walau masih saling menjaga. Mendekati akhir kepengurusan Bp. Budi Santoso bekerjasama dengan ketua Yayasan Baiturrohim mulai melakukan pembenahan infrastruktur dengan melakukan pemagaran di Masjid Baiturrohim dan pembuatan kanopi menyambung antara Masjid dan TPQ Baiturrohim.
Tanggal 4 Mei 2025 dilakukan penggantian ketua DKM Masjid Baiturrohim dari Bp. Budi Santoso ke Bapak Turaekan. Proses penggantian Ketua DKM Baiturrohim pada era ini adalah proses penggantian yang paling tenang dan santai, Bp. Turaekan sebagai Ketua Panitia Pemilihan Ketua DKM terpilih menjadi Ketua DKM Masjid Baiturrohim untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan di Baiturrohim.
5. Bp. Turaekan
Bp Turaekan adalah Ketua DKM Masjid Baiturrohim yang ke-5 dimana memegang amanah sejak Mei 2025 sampai sekarang menggantikan Bp. Budi Santoso. ( Bersambung )
0 Response to "Ketua DKM Masjid Baiturrohim Dari Masa ke Masa (2008-Sekarang)"
Post a Comment